Akhirnya saya menulis lagi setelah sekian bulan absen. Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pulang kampung minggu lalu untuk merayakan Sin Cia atau Tahun Baru Imlek di Pontianak. Pulang kampung setelah 2 tahun tidak pulang adalah pengalaman yang menyenangkan. Catatan khusus bagi teman-teman pecinta kuliner, makanan Pontianak sangat layak untuk dicoba.

Di salah satu kesempatan berkumpul dengan teman-teman SMA, yang ternyata tetap kocak seperti biasa, dan saya harap tetap kocak untuk seterusnya, berbincang-bincanglah kami tentang profesi saya, dan masuklah ke satu topik yang ternyata sangat menarik bagi teman-teman SMA yang wanita. Guess what is it? Yes, pertanyaannya adalah “Bagaimana tips dan trik agar bisa menguruskan badan?” atau lebih tepatnya: “Bagaimana bisa mendapatkan berat badan yang ideal?”

Kenapa saya lebih suka menyebut kata ideal? Karena ideal bagi Anda dan bagi saya bisa berbeda. Tipe tubuh saya dan Anda berbeda. Jadi tujuannya adalah mencapai yang ideal.

Pertanyaan ini membawa saya flash-back pada pengalaman pribadi, yang berlawanan dengan pertanyaan tersebut. Beberapa tahun lalu, saya punya pengalaman menarik tentang menggemukkan badan. Bagi teman-teman yang mengenal saya sejak SD, badan saya termasuk cukup kurus. Pas SMA, saya bisa makan hingga 6 kali sehari tanpa kuatir gemuk sama sekali. Dan hal ini berlanjut bertahun-tahun sampai saya lulus kuliah.

Nah, pas saya mulai kerja, suatu kali Ibu Maya Safira Muchtar memberikan satu tips yang sangat sederhana, yaitu satu teknik napas tertentu ditambah dengan 2 jenis makanan yang harus saya konsumsi setiap hari (karena satu dan lain hal, hanya teknik napas tersebut yang saya lakukan). Dan hasilnya: dalam 3 bulan saya mengalami kenaikan berat badan sekitar 5 kg. Yeah! Sebuah prestasi bagi saya yang terbiasa kurus bertahun-tahun. Dan I’m feeling good!

Waktu itu, saya dijelaskan bahwa kunci meningkatkan berat badan adalah pada metabolisme tubuh saya. Ibu Maya mengatakan bahwa metabolisme tubuh saya terlalu cepat, sehingga perlu diperlambat sedikit agar bisa tersimpan menjadi massa tubuh. Well, mungkin ada yang tidak setuju dengan teori ini, tetapi it really works on me! Jadi saya mempercayai teori ini.

Input = Output + Akumulasi + Reaksi. Inilah yang salah satu hal yang diajarkan dalam kuliah Teknik Kimia saya dulu. Kelihatannya sepele, tapi saya percaya bahwa ini bisa digunakan sebagai dasar dalam melihat bagaimana kinerja tubuh kita dan bagaimana kita menjadi kurus atau gemuk.

Untuk menyederhanakan saya akan mengatakan bahwa INPUT = OUTPUT + AKUMULASI.

Oke, jadi bila ada INPUT 2000 kalori, maka OUTPUT harus 2000 kalori, supaya AKUMULASI menjadi 0, alias tidak terjadi penambahan berat badan. Kalau OUTPUT lebih dari 2000 kalori, maka akumulasi akan bernilai negatif, yang berarti berat badan akan turun. Demikian pula sebaliknya, jika OUTPUT kurang dari 2000 kalori, maka jelas akumulasi akan bernilai positif, artinya berat badan naik karena ada akumulasi energi dalam tubuh.

Apa itu INPUT? Input adalah energi yang masuk dalam tubuh, baik berupa makanan, minuman, dan napas.

Apa itu OUTPUT? Output adalah energi yang keluar dari tubuh, baik dalam napas, aktivitas (baik yang Anda sadari atau tidak; misalkan aktivitas tubuh menjaga fungsinya tetap normal, itu tidak Anda sadari tetapi tetap membutuhkan energi)

Jadi, apa maksudnya menulis rumus tersebut? Langsung bagaimana triknya dong! Baik-baik, akan segera dituliskan langkahnya. Rumus tersebut adalah untuk menunjukkan prinsip kerjanya. Nah, berikut adalah 7 tips dan trik yang saya sarankan bagi Anda yang ingin mencoba. Prinsipnya adalah memperbesar output sambil memperkecil input. Semua yang saya tuliskan ini adalah pendapat pribadi, bukan pengganti untuk konsultasi ke ahli gizi dan dokter. Dan tips-trik ini saya peroleh dari berbagai sumber bacaan serta ada pula pengalaman pribadi.

  1. Mind-Body Programming, yaitu memprogram mind (gugusan pikiran dan perasaan) dan tubuh untuk melakukan metabolisme dengan lebih cepat serta kebiasaan-kebiasaan baik yang menunjang penurunan berat badan. Programming ini bisa dilakukan sendiri lewat meditasi atau dengan bantuan terapis.
  2. Teknik Napas, nah ada teknik napas tertentu yang bisa membantu metabolisme lebih cepat. Ada pula teknik napas yang menyeimbangkan metabolisme. Untuk teknik napas ini, saya tidak bisa menjelaskannya lewat tulisan karena harus ditunjukkan caranya.
  3. Postur Yoga tertentu. Ya, ada postur Yoga tertentu yang bisa membantu Anda menyeimbangkan metabolisme sekaligus membantu Anda untuk tidak craving terhadap makanan. Nah, ini perlu ditunjukkan langsung sehingga tidak bisa saya tuliskan di sini. No! Bukan Yoga yang menyuruh Anda berdiri dengan kepala di bawah, kaki di atas! Bukan pula yang pakai sauna.
  4. Air Panas, yes! Air Dingin, no! Cara ini terinspirasi dari bacaan tentang Ayurveda (sistem pengobatan kuno dari India) dan TCM (Traditional Chinese Medicine). Kedua sistem pengobatan ini mengajarkan minum air panas untuk melunturkan lemak dan mempercepat metabolisme tubuh. Deepak Chopra bahkan menulis panjang lebar tentang baiknya meminum air panas untuk membantu menurunkan berat badan. Minumlah air panas sesering mungkin. Anda akan berkeringat, sering buang air kecil, dan lebih sering buang air besar. Itu semua adalah pertanda bagus tentang aktifnya metabolisme.
  5. Conscious Eating, not Emotional Eating! Alias Makan dengan penuh kesadaran. Yaitu makan tanpa terburu-buru, menikmati setiap kunyahan dan tidak sambil mengerjakan hal lain (seperti buka gadget, nonton TV, dan lain-lain). Sisihkan 30 menit bagi diri Anda untuk menikmati makanan. Saya mengulas tentang hal ini juga di artikel (Tambahan) Ritual Sebelum Makan dimana saya memberikan tips sederhana bagi Anda untuk melakukan Conscious Eating. Dan satu pantangan bagi Anda: No Emotional Eating! Anda tidak boleh makan karena stress, karena marah, atau karena emosi yang lain. Bila Anda sedang emosional, saran saya: minum dulu! Dan lakukan hal yang saya bahas di artikel (Tambahan) Ritual Sebelum Makan
  6. Sayur dan Buah! Nah, hal yang satu ini pasti sudah diketahui semua orang. Perbanyak asupan sayur dan buah agar Anda bisa mengurangi asupan karbohidrat dan lemak.
  7. Jalan Kaki 30-45 menit per hari! Ini adalah tips yang saya dapatkan dari Bapak Anand Krishna untuk menjaga kesehatan. Dan diperkuat oleh buku The Miracle of Enzyme dimana sang penulis mengatakan bahwa tidak perlu olahraga berat, justru olahraga ringan lebih membakar kalori daripada olahraga berat. Saya membahasnya di sini Berjalan Kaki: Mudah, Murah, dan Menyehatkan
Jalan Kaki 30 Menit Setiap Pagi

Jalan Kaki 30 Menit Setiap Pagi

 

Nah, langkah 1-2-3 memang tidak bisa saya tuliskan di sini, tapi silakan mulai dengan langkah 4-5-6-7. Saya yakin Anda pasti mendapatkan manfaatnya.

PS. Bila ingin tahu secara lengkap tentang 1-2-3, silakan boleh mengontak saya langsung agar bisa saya jelaskan.

Terima kasih